Kamis, 10 September 2015

diajar nilar

Dilajarna Nilar sateuacan tiwasna eta datang”. Sanggem-sanggem eta jigana ngan hiji sanggem iseng anu diucapkeun. Nanging lamun urang panalungtikan sarta aji sacara rinci,sanggem-sanggem eta ngandung hartos anu jero sarta sarat elmu. 

Diajar nilar di dieu lain dina artian urang kedah maehan maneh kanggo tiasa mengecap hiji tiwasna. Nanging hartos sanggem diajar nilar di dieu nyaeta menilarkeun saniskanten wangun hawa napsu kanggo tiasa patepang kalawan Sang Khaliq. 
Jalmi anu ngagem agama Islam oge ngabogaan sanggem-sanggem sepertos eta nyaeta “gera Sholat anjeun sateuacan anjeun disholatkeun batur. Hartina,kanggo jalmi anu ngagem agama Islam kedah ngajalankeun solat anu sajati. Sanes solat anu ngan saukur “gugur kewajiban” wae. Nanging solat di dieu nyaeta mikawanoh,ngadep,nyembah Allah. Kalawan solat,urang tiasa mikawanoh Allah. Kalawan Solat urang tiasa wagel sarta berkomunikasi kalawan Allah. Sarengse solat,urang bade tiasa ngarasakeun kenikmatan dina berkomunikasi kalawan Allah. 

Balik dina poko bahasan diajar nilar. Dina perkawis ieu,diajar nilar nyaeta berdiam diri (meditasi/samadhi) kalawan menilarkeun hawa napsu,pancaindera sarta perkawis-perkawis sanes anu nyambung kalawan napsu. Semata-panon anu usik nyaeta hate sarta rasa. Rasa sajati kalawan bimbingan ti Gusti ALLAH liwat Guru Sajati. Kalawan samadhi/meditasi,mangka hiji jalma tiasa menilarkeun diri sorangan sarta berkontemplasi,konsentrasi ngadep banter dina Gusti ALLAH. 
Kalawan samadhi/meditasi,urang ninggalkeun dunya ieu kanggo samentara wanci sarta ngasupan alam sanes nyaeta alam jabarut,malakut dugi alam ilahiah.


Kalawan ngasupan sagala rupa alam ieu urang bade tiasa ningali kebesaran ti Gusti ALLAH bade sadaya makhluk ciptaannya . Lamun perkawis eta sering urang pigawe,mangka sawaktu-wanci lamun urang disauran ku Gusti ALLAH (maot),urang atos siap.
mugia aya guna sareng mangfaatna.

Kamis, 27 Juni 2013

INSVESTASI WAKTU

WAKTU ADALAH INVESTASI YANG TERBAIK 

Apakah anda percaya bahwa uang diperoleh dengan bekerja? 
Apakah anda percaya bahwa tidak bekerja = tidak ada uang? 
Apakah sekarang anda bekerja untuk mendapatkan uang? 
Sampai usia berapakah anda ingin tetap bekerja? 
Bila anda sudah tidak bekerja, apakah anda nanti masih memiliki uang? 
Bila anda sudah berhenti bekerja, dari manakah anda memperoleh uang? 
Bila anda sudah berhenti bekerja, akan cukupkah uang anda? 
Apakah anda mengenal konsep “PASSIVE INCOME’? 
Alkisah, ada sebuah desa di kaki pegunungan. Sumber mata air terdapat di atas gunung. Setiap hari penduduk desa harus mengambil air dari atas gunung, dibawa turun ke desa di bawah kaki gunung tersebut. 
Bila anda menjadi penduduk desa tersebut, bagaimana caranya anda mengambil air setiap hari? 
Ada dua pilihan: 

Menggunakan ember 
Membangun saluran air 


Dari dua pilihan tersebut, yang manakah yang anda pilih? 
99% orang pasti memilih membangun saluran air. 
Apakah pilihan anda sama (membangun saluran air) ? 
Mengapa anda tidak memilih menggunakan ember? 
Banyak alasan orang tidak mau menggunakan ember, antara lain: tidak efisien, boros waktu, capek, dll. 
Tetapi ada 2 hal yang sangat membedakan antara menggunakan ember dan membangun saluran air: 

Dengan menggunakan ember, berarti harus bolak-balik terus-menerus. Artinya harus terus-menerus MENGERJAKAN PEKERJAAN YANG ITU-ITU JUGA. 
Dengan menggunakan ember, pada saat kita berhenti, maka berarti AIRNYA JUGA BERHENTI SEKETIKA. 

Tapi dengan pilihan kedua, yaitu membangun saluran air, ada 2 hal yang perlu kita ingat: 

Setelah saluran air selesai dibangun, AIR AKAN MENGALIR DENGAN SENDIRINYA, bahkan pada waktu kita tidur sekalipun. 
Dengan membangun saluran air, berarti kita BEKERJA SEKALI, TAPI HASILNYA KITA BISA NIKMATI TERUS MENERUS. Inilah maksud sebenarnya dari PASSIVE INCOME. 


Apakah pekerjaan/bisnis anda sekarang lebih mirip dengan “prinsip ember” atau ‘prinsip saluran air”? 
Apakah anda harus mengerjakan pekerjaan/bisnis anda setiap hari? 
Apakah anda “dibayar” untuk kepandaian/kemampuan anda, atau hanya sekedar waktu anda saja? 
99% pekerjaan adalah “hanya” menukar waktu anda dengan uang. 
Buktinya, sewaktu anda berhenti mengerjakan pekerjaan/bisnis anda sekarang, apakah masih ada kemungkinan untuk terus mendapatkan penghasilan darinya? 

Kembali ke pertanyaan di atas: SAMPAI USIA BERAPA ANDA AKAN TERUS BEKERJA? 
Apakah anda BUTUH dengan apa yang disebut “passive income”? 
Bila anda tidak ingin bekerja sampai tua, berarti anda BUTUH kesempatan untuk memperoleh “passive income”. 
Berarti anda BUTUH untuk mulai membangun saluran pipa. 

KAPAN WAKTU YANG TEPAT untuk mulai membangun saluran pipa? 
Waktu yang tepat yang terbaik adalah: KEMARIN 
Sekarang hanya ada waktu yang tepat urutan kedua, yaitu: HARI INI 
Faktanya, saya BUTUH “membangun saluran air”, tapi saat ini saya terlalu sibuk dan tidak punya waktu. Bagaimana caranya? 

Pekerjaan dengan “menggunakan ember” TIDAK AKAN PERNAH SELESAI. Jadi TIDAK ADA GUNANYA MENUNGGU waktu yang tepat lagi. 
Bila anda benar-benar BUTUH, maka pasti WAKTU akan ada dengan sendirinya. Sama seperti anda “butuh” masuk kantor, anda “butuh” buka toko, anda “butuh” meninjau pabrik, anda “butuh” pergi liburan, dsb. Sekali lagi, bila anda benar-benar BUTUH “membangun saluran air” dan menganggapnya benar-benar PENTING, maka ANDA PASTI PUNYA WAKTU untuk itu. 
Semakin lama anda menunda membangun saluran pipa, semakin lama pula anda terjebak menggunakan ember terus-menerus. 
Pekerjaan dengan menggunakan ember, semakin lama akan semakin berat. Tidak pernah menjadi semakin mudah. 
Mulai membangun saluran air pada saat kita masih bisa menggunakan ember, adalah hal yang sangat bijaksana. Bila kita baru mau membangun saluran pipa pada saat sudah tidak bisa menggunakan ember lagi, semuanya sudah jadi sangat terlambat. 
Ingat, WAKTU YANG TEPAT SUDAH LEWAT, tinggal bagaimana kita MENGGUNAKAN HARI INI AGAR TIDAK SEMAKIN TERLAMBAT. 
Tidak ada yang bisa mengatur waktu anda, sebaik anda sendiri. 


Kita sudah melihat prinsip “passive income” dengan membangun saluran air. Mari kita teruskan cerita “membawa ember” dan “membangun saluran air” tadi. 
Bagaimana caranya bagi seorang pembawa ember, bila dia ingin memperbanyak air yang bisa dibawanya tiap hari? Ada beberapa pilihan yang biasa dilakukan: 

Memperbesar ukuran ember. 

Bisa diartikan, kita menerima ‘kenaikan jabatan” yang disertai bertambahnya tanggung jawab dan bertambahnya beban pekerjaan tersebut. 

Menambah jumlah ember yang dibawa. 

Bila penghasilan dari satu pekerjaan tidak cukup, biasanya kita mencari pekerjaan kedua, atau bahkan ketiga. Biasanya ada satu pekerjaan yang “full-time” dan ada beberapa yang “part-time”. 

Menambah waktu kerja. 

Singkatnya, lembur siang-malam. Tidur hanya 2-3 jam sehari. 

Apakah cara-cara di atas mampu memperbanyak air (memperbesar penghasilan) kita? 
Tentu saja bisa. Tetapi cara-cara di atas SANGAT TERBATAS, untuk 2 hal: 

Terbatasnya tenaga 
Terbatasnya waktu 

Karena cara-cara di atas SANGAT TERBATAS, maka kita perlu mengingat fakta-fakta di bawah ini (karena kita seringkali lupa) : 

Dengan mengandalkan prinsip ‘membawa ember”, kita SELAMANYA TIDAK MUNGKIN SUKSES besar, karena sudah terbukti SANGAT TERBATAS. 
Oleh karenanya, TIDAK PERNAH ADA orang-orang terkaya (tersukses) yang mencapai kesuksesannya saat ini dengan mengandalkan prinsip “membawa ember”. 
Semua pakar-pakar ternama di dunia mengajarkan bahwa dengan “membawa ember”, tidak akan membawa kita kemana-mana. Hanya di situ-situ saja seumur hidup. (Misal: Robert T. Kiyosaki dalam “Rich Dad Poor Dad”) 
Bila kita SEUMUR HIDUP hanya ngotot dengan “membawa ember” saja, SUDAH PASTI kita tidak bisa mencapai sebagian besar impian kita, karena satu hal pasti: membawa ember itu potensinya SANGAT TERBATAS. 
Anda tidak perlu mencari bukti lebih banyak lagi. Orang-orang di sekitar kita sudah banyak yang menjadi contoh dan bukti mutlak, bahwa dengan hanya “membawa ember” saja, maka TIDAK MUNGKIN bisa benar-benar sukses. 


Nah, sekarang bagaimana dengan “membangun saluran air”? 
Tadi kita sudah sepakat bahwa: setelah saluran air selesai dibangun, air akan terus mengalir, bahkan pada saat kita tidur. 
Pertanyaannya: Bagaimana bila aliran air tersebut tidak cukup. Bagaimana bila kita ingin memperbesar kapasitas air yang mengalir? Terbatas jugakah? 

Jawabannya: DENGAN SATU SALURAN AIR, MEMANG TERBATAS. 
Tapi ingatlah hal ini: 

Setelah satu saluran air selesai dibangun, KITA BISA MULAI MEMBANGUN SALURAN AIR lainnya. 
Pada saat kita membangun saluran air yang kedua (atau ketiga), SALURAN AIR PERTAMA TETAP MENGALIR airnya. 
Artinya, kita bisa membangun BANYAK SEKALI SALURAN AIR, dan ini berarti PENGHASILAN KITA MENJADI TIDAK TERBATAS. 


Inilah yang kita sebut dengan “UNLIMITED INCOME”, yaitu sebuah PENGHASILAN DENGAN POTENSI YANG TIDAK ADA BATASNYA. 
Batasnya hanya ditentukan oleh serajin apa kita membangun saluran-saluran air kita. 

Lalu kapan berhentinya? Sama juga donk dengan “membawa ember”? 
Beda sekali. Bedanya : 

Dengan “membawa ember”, begitu kita berhenti, SEMUA PENGHASILAN SERTA MERTA BERHENTI TOTAL. 
Dengan “membangun saluran air”, begitu kita berhenti, PENGHASILAN KITA MASIH TETAP MENGALIR TERUS. 

Yang berhenti hanya pertumbuhan penghasilannya (dan pada prakteknya, itupun bukan berhenti bertumbuh sama sekali, hanya menjadi lebih lambat saja). Pada suatu saat, bila kita sudah cukup “puas” dengan tingkat penghasilan kita saat itu, tentu boleh-boleh saja punya alasan untuk berhenti, dan mulai benar-benar menikmati “passive income” yang “unlimited”. 
CATATAN PENTING : 

Membangun saluran air pasti perlu waktu. 
Untuk mencapai “unlimited income”, kita mungkin harus membangun beberapa saluran air. 
Oleh karena itu PENTING SEKALI agar kita MULAI MEMBANGUN SALURAN AIR YANG PERTAMA SECEPAT MUNGKIN, SEDINI MUNGKIN. 
Sebelum kita MULAI membangun saluran air kita yang pertama, artinya kita juga BELUM memulai usaha kita mencapai “unlimited income”. 
Inilah juga alasan terpenting mengapa kita TIDAK BOLEH MENUNDA-NUNDA LAGI untuk MULAI membangun saluran pipa kita yang pertama, baru nanti ada yang kedua, ketiga dan seterusnya. 
MULAILAH HARI INI JUGA. 

Sekali lagi tentang “ember” dan “saluran air” : 

Apakah “ember” bisa anda wariskan ke anak anda? 

Tentu saja bisa. Tapi ingat, bila anda mewariskan ember kepada anak anda, berarti pula: 

Anda bisa mewariskan embernya, tapi TIDAK AIRNYA. 
Anak anda TETAP HARUS BOLAK-BALIK mengangkut air sendiri setiap hari. 
Anda bisa mewariskan bisnis anda kepada anak/keluarga anda, tapi ingat, anak/keluarga anda tetap harus “meneruskan” bisnis anda tersebut. 
Bila anak anda BERHENTI membawa ember, AIRNYA PASTI BERHENTI JUGA kan. 


Apakah “saluran air” bisa anda wariskan ke anak anda? Jelas bisa. 


Hebatnya, bila anda mewariskan “saluran air” ke anak anda, maka berarti anda juga SEKALIGUS mewariskan airnya. 
Air tetap akan mengalir terus, walaupun anda sudah tidak ada lagi. 
Kehidupan anak/keluarga anda JAUH LEBIH TERJAMIN bila anda mewariskan saluran air, bukannya ember. 

Banyak orang yang gagal melihat kelebihan mewariskan saluran air dibandingkan dengan mewariskan ember. 

Mana yang anda pilih untuk diwariskan ke anak anda? 
EMBER atau SALURAN AIR ??? 
Bila anda memilih untuk mewariskan SALURAN AIR, maka ada beberapa hal yang penting untuk anda ingat: 

SEGERA mulai membangun saluran airnya. Anda TIDAK BISA MEWARISKAN APA YANG ANDA TIDAK PUNYA. 
Bila anda setuju, bahwa untuk membangun saluran air itu diperlukan waktu, maka itu pula lah alasannya mengapa anda harus MULAI SAAT INI JUGA. 
Semakin terlambat anda mulai membangun saluran air, maka SEMAKIN BESAR RESIKONYA bahwa saluran air itu tidak SELESAI PADA WAKTUNYA. 
Bila saluran air itu BELUM SELESAI pada waktunya, dan anda sendiri tiba-tiba tidak bisa meneruskannya lagi, maka ANAK ANDA TIDAK AKAN MEWARISKAN APA-APA. Tidak mewariskan saluran air, dan besar kemungkinan juga tidak mewariskan “ember” pula. 
Membangun saluran air bukan HANYA UNTUK ANDA, tapi juga UNTUK MASA DEPAN ANAK-ANAK DAN KELUARGA ANDA. 
Bila membangun saluran air SEDEMIKIAN PENTINGNYA, hanya ada satu hal yang bisa kita lakukan: MULAILAH SAAT INI JUGA. 
Karena SEDEMIKIAN PENTINGNYA arti saluran air ini bagi masa depan anak dan keluarga kita, maka berarti pula TIDAK ADA ALASAN APA PUN untuk tidak segera mulai membangun saluran air ini. Tidak ada alasan waktu, tidak ada alasan ketrampilan, dan tidak ada alasan-alasan lainnya. 
Hal ini karena membangun saluran air adalah TERAMAT SANGAT PENTING SEKALI. 

Beberapa pertanyaan terakhir: 

Apakah anda sudah paham kelebihan membangun saluran air dibandingkan dengan membawa ember? (passive income, unlimited income, warisan) 
Apakah pekerjaan/bisnis anda sekarang lebih dekat ke “membawa ember” atau ke “membangun saluran air”? 
Apakah anda BUTUH untuk membangun saluran air? 
Bila seumur hidup anda tidak punya saluran air, apakah anda merasa hidup anda akan baik-baik saja? (karena faktanya hanya sedikit sekali orang yang memilih membangun saluran air) 
Bila seumur hidup anda hanya membawa ember, apakah anda merasa biasa-biasa saja? (karena sebagian besar orang yang seperti itu, seumur hidup hanya membawa ember saja) 
Apakah dengan adanya saluran air akan banyak membantu anak/keluarga anda nantinya? 
Apakah masa depan anak/keluarga anda bisa banyak berubah bila anda mau mulai membangun saluran air? 


Kondisi kita saat ini adalah akibat pilihan-pilihan kita di masa lalu. 
Kondisi kita di masa depan tergantung dari pilihan-pilihan kita saat ini. 

SEMOGA BERMANFAAT

Hak Istri Dari Suaminya



Allah Ta’ala berfirman:

وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

“Dan pergaulilah mereka (istri-istri kalian) dengan cara yang baik.” (QS. An-Nisa`: 19)
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

اللَّهُمَّ إِنِّي أُحَرِّجُ حَقَّ الضَّعِيفَيْنِ الْيَتِيمِ وَالْمَرْأَةِ

“Ya Allah, sesungguhnya aku telah menetapkan sanksi atas hak dua orang yang lemah, yaitu hak anak yatim dan hak seorang wanita.” (HR. Ahmad no. 9289, Ibnu Majah no. 3668, dan dinyatakan hasan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 1015)
Yakni: Menetapkan saksi atas siapa saja yang menelantarkan hak kedua orang itu.
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:


مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَإِذَا شَهِدَ أَمْرًا فَلْيَتَكَلَّمْ بِخَيْرٍ أَوْ لِيَسْكُتْ وَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ فَإِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلَاهُ إِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا


“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, kemudian dia menyaksikan suatu peristiwa, hendaklah dia berbicara dengan baik atau diam. Berwasiatlah kepada wanita dengan kebaikan, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan bagian yang paling bengkok adalah tulang rusuk yang paling atas. Jika kamu berusaha untuk meluruskannya niscaya akan patah, tapi jika kamu membiarkannya maka dia akan senantiasa bengkok. Karenanya berwasiatlah terhadap wanita dengan kebaikan.”
(HR. Al-Bukhari no. 5186 dan Muslim no. 1568)
Dari Hakim bin Mu’awiyah Al-Qusyairi dari ayahnya dia berkata: Aku pernah bertanya. “Wahai Rasulullah, apakah hak isteri salah seorang di antara kami atas dirinya? Beliau menjawab:


أَنْ تُطْعِمَهَا إِذَا طَعِمْتَ وَتَكْسُوَهَا إِذَا اكْتَسَيْتَ أَوْ اكْتَسَبْتَ وَلَا تَضْرِبْ الْوَجْهَ وَلَا تُقَبِّحْ وَلَا تَهْجُرْ إِلَّا فِي الْبَيْتِ


“Engkau memberinya makan apabila engkau makan, memberinya pakaian apabila engkau berpakaian, janganlah engkau memukul wajah, jangan engkau menjelek-jelekkannya (dengan perkataan atau cacian), dan jangan engkau tinggalkan kecuali di dalam rumah.”
(HR. Abu Daud no. 2142)
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:


لَا يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ


“Janganlah seorang mukmin membenci wanita mukminah, jika dia membenci salah satu perangainya, niscaya dia akan ridha dengan perangainya yang lain.”
(HR. Muslim no. 1469)
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:


أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا


“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap para istrinya.”
(HR. At-Tirmizi no. 1162)

Penjelasan ringkas:
Sebagaimana suami punya hak dari istrinya maka sebaliknya istri juga punya hak dari suaminya. Suami wajib memperlakukan mereka dengan baik sebagaimana mereka senang diperlakukan dengan baik oleh istrinya, bahkan Nabi shallallahu alaihi wasallam menjadikan hal itu sebagai tanda kesempurnaan iman seorang suami. Hak dan kewajiban dalam rumah tangga merupakan faktor yang sangat penting. Karena dengan memperhatikan hal tersebut maka hubungan keduanya akan senantiasa harmonis, dan sebaliknya akan menyebabkan perpecahan di antara keduanya. Allah Ta’ala dan Rasul-Nya sangat menekankan masalah hak dan kewajiban suami istri ini, karena suatu umat itu lahir dari keluarga. Jika keluarganya baik maka akan baik umat yang lahir darinya, dan demikian pula sebaliknya. Karenanya suami mana saja yang menelantarkan hak istrinya maka secara tidak langsung dia telah menjadi sebab dari rusaknya keluarganya dan baginya dosa yang sangat besar.

Di antara hak istri dari suaminya adalah:
1. Secara umum memperlakukan istrinya dengan perlakuan yang dia senang jika istrinya memperlakukan dia seperti itu.
2. Menasehati istrinya dengan kebaikan.
3. Bersabar dalam menasehatinya dan penuh hikmah di dalamnya. Tidak keseringan dinasehati sehingga membuatnya bosan atau membangkan dan tidak juga terlalu jarang sehingga membuatnya keluar dari akhlak seorang muslimah yang baik.
4. Memberinya makan dari makanan yang dia makan.
5. Memberinya pakaian semisal dengan pakaian yang dia gunakan. Kadar minimal wajibnya adalah memberikan kepada istrinya pakaian yang bisa menutupi auratnya.
6. Tidak boleh memukul wajahnya.
7. Tidak boleh mencelanya.
8. Tidak boleh mendoakannya dengan doa yang jelek.
9. Tidak memboikot dia kecuali di dalam rumah, yakni tidak menyuruhnya keluar dari rumah.
10. Tidak membencinya dengan kebencian yang sangat, karena tentu masih ada perkara baik dari sisi lain yang dia senangi dari istrinya.


Semoga bermanfaat

ASAL MUASAL URANG SUNDA



   Ti mimiti iraha urang teh disebut urang Sunda? Naha ti baheula mula, ti barang di ieu wewengkon mimiti aya pangeusina? 
Pikeun ngajawabna, tangtu kudu dipaluruh dina galur sajarah. Ngan masalahna, sumber sajarah di Sunda teh dianggap minim. Pikeun ngungkab kahirupan dina jaman rebuan katukang, ukur bisa ngandelkeun hasil panaluntikan arkeologi. Nya ku sabab eta, sok disebut jaman prasajarah.
Dumasar kana hasil panaluntikan widang geologi, dina enas-enasna mah (esensina), wewengkon anu disebut Tanah Sunda teh geus aya ti mimiti Pulo Jawa ngabentuk, kurang leuwih 26 juta taun ka tukang. Ti iraha mimiti aya pangeusina, jeung naha harita geus disebut urang Sunda? Wallohualam, da tacan aya bukti sajarahna tea.
Sacara historis, tokoh anu pangheulana aya dina sajarah kahirupan jeung peradaban manusa Sunda teh nyaeta Purnawarman. Ieu pamadegan teh dumasar kana kapanggihna bukti-bukti tinulis dina bentuk prasasti (aya nu disebut prasasti Cidangiang, Tugu, Ciaruteun, jeung koleangkak).
Dumasar kana bukti anu geus aya, formalna mah mangsa awal sajarah Sunda teh ti mimiti ngadegna karajaan Tarumanagara. Eta karajaan geus mimiti mekar dina pertengahan abad ka-5 M, waktu anu jeneng rajana ngaran Purnawarman. Naha dina jaman harita geus aya kecap Sunda nu nuduhkeun etnik? Lamun dititenan, dina eta opat prasasti teh tetela teu nyabit-nyabit Sunda, malah apan ditulisna ge lain dina basa Sunda, kitu deui aksarana. Karuhun Purnawarman oge apan aslina ti India, najan ka dieunakeun mah lumangsung perkawinan campuran jeung penduduk lokal. Kecap Sunda mimiti digunakeun sacara mandiri ti sanggeusna ngadeg Karajaan Sunda. Tapi eta karajaan teh teu ngurung salega Wilayah Jawa Barat (sesebutan jaman kiwari).
Dina ahir abad ka -7, Karajaan Tarumanagara tumpur. sanggeus dijorag ku pasukan Sriwijaya. Ti saruntuhna Tarunanagara, di Tanah Sunda ngadeg dua Karajan: SUNDA jeung GALUH.
   Karajaan Sunda diadegkeun ku Tarusbawa, wewengkona di beulah kulon, ari Karajaan Galuh diadeugkeun ku Wretikandayun, wewengkona aya ti beh wetaneunana. Ari nu dipake tapel watesna Walungan Citarum.
Beda jeung Karajaan Tarumanagara nu puseur dayeuhna di basisir. Karajaan Sunda jeung Galuh mah jauh ti laut. Puseur dayeuh Karajaan Sunda ayana di Pakuan (Bogor). Ari puseur dayeuh Karajaan Galuh mah ayana di Bojong Galuh, terus dipindahkeun ka Kawali (Ciamis).
Kurang leuwih 70 km ti basisir kaler ka Pakuan, jarakna. Ari Bojong Galuh mah komo leuwih jauh deui ampir kana 90 km-na, Kawali nyakitu keneh anggangna ti basisir teh 75 km. Ti ahir abad ka-7, awal abad ka-8, dua Karajaan ieu silih eusian kana runtuyan galur jeung sajarah, teupi ka abad ka-16 M. Sunda lain Galuh, jeung Galuh oge lain Sunda, kanyataana geus kitu.
Sawangan urang anu hirup dina jaman kiwari, di beulah kulon aya pakuan, di wetana aya Kawali. Duanana nyakrawati di wewengkon nu kiwari disebut tatar Sunda. Saeunyana dina mangsa harita teh masih aya Karajaan nu laleutik liana. Umpamana wae; Kendan, Galunggung, Arileu, Saunggalah, Kuningan. Eta Karajaan laleutik teh sakapeung jadi bawahan Karajaan Sunda, Sejen mangsa jadi bawahan Karajaan Galuh, atawa ngadeg mandiri teu ngadunungan ja sasaha.
Najan di dieu aya kasebutna 'Bawahan', tapi eta karajaan leutik teh lain ngandung harti jajahan. Ari sababna, sistem pamarentahan anu dipake dina mangsa harita teh mun ceuk elmu tata nagara mah disebutna federasi (teu beda ti nagara bagian lamun dina pamarentahan moderen kiwari mai). Cindekna, di sagigireun dua puseur kakawasaan (anu hiji aya di Sunda, anu hiji deui aya di Galuh), Karajaan leutik tetep boga kadaulatan sorangan. Kasawangna teh di alam harita, di wewengkon nu ayeuna disebut tatar Sunda tea, aya nu disebut urang Galuh, urang Galunggung, urang Kendan, urang Saunggalah, urang Kuningan jeung urang Sundana sorangan (jigana teu beda lamun ayeuna urang nyebut urang Ciamis, urang Bandung, urang Garut, jst).

Nami wanci numutkeun jam (istilah Sunda)



Tabuh 
05.00 = Balebat
06.00 = Carancang tihang
07.00 = Meletek panon poe
08.00 = Ngaluluh taneuh
09.00 = Haneut moyan
10.00 = Rumangsang
11.00 = Pecat sawed
12.00 = Tangage
13.00 = Lingsir
14.00 = Kalangkang satangtung
15.00 = Mengok
16.00 = Tunggang gunung
17.00 = Sariak layung
17.30 = Sareupna
19.00 = Harieum beungeut
20.00 = Sareureuh budak
21.00 = Tumoke
22.00 = Sareureuh kolot
23.00 = Indung peuting
00.00 = Tengah peuting
01.00 = Tumorek
02.00 = Janari leutik
03.00 = Janari gede
04.00 = Kongkorongok hayam.